Yogyakarta Sebagai Tujuan Wisata
Daerah Istimewa
Yogyakarta adalah Daerah Istimewa setingkat provinsi di Indonesia yang
merupakan peleburan Negara Kesultanan Yogyakarta dan Negara Kadipaten Paku
Alaman. Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak di bagian selatan Pulau Jawa
bagian tengah dan berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah dan Samudera Hindia.
Daerah Istimewa yang memiliki luas 3.185,80 km2 ini terdiri atas satu kota dan
empat kabupaten, yang terbagi lagi menjadi 78 kecamatan dan 438 desa/kelurahan.
Menurut sensus penduduk 2010 memiliki jumlah penduduk 3.452.390 jiwa dengan
proporsi 1.705.404 laki-laki dan 1.746.986 perempuan, serta memiliki kepadatan
penduduk sebesar 1.084 jiwa per km2
Penyebutan Daerah Istimewa Yogyakarta yang terlalu
panjang menyebabkan sering terjadinya penyingkatan nomenkaltur menjadi DI
Yogyakarta atau DIY. Daerah Istimewa ini sering diidentikkan dengan Kota
Yogyakarta sehingga secara kurang tepat disebut dengan Jogja, Yogya,
Yogyakarta, Jogjakarta. Walaupun memiliki luas terkecil ke dua setelah Provinsi
DKI Jakarta, Daerah Istimewa ini terkenal di tingkat nasional dan
internasional. Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi tempat tujuan wisata andalan
setelah Provinsi Bali.
Jogjakarta yang
sudah dikenal dengan daerah kunjungan wisata, serta warganya yang majemuk,
berbagai aktifitas perdagangan, perkantoran, pendidikan baik tingkat dasar
sampai pendidikan tingkat lanjut tersebar di berbagai daerah di Daerah Istimewa
Jogjakarta.
Saat ini Daerah
istimewa Jogjakarta mempunyai 65 desa wisata, termasuk “desa wisata KASONGAN” desa
wisata di DIY umumnya memiliki keunikan tersendiri, di samping alami yang tidak
bisa ditemui di daerah lain di Indonesia.
Desa wisata di
seputar KASONGAN ada beberapa tempat seperti :
-->
1. KASONGAN
Desa wisata sentra pembuatan gerabah dengan masyaraknya yang masih hidup sederhana dan Tradisional, selain terdapat sentra penjualan gerabah, Kasongan tidak kalah uniknya adalah masyarakat yang dengan kesederhanaannya membuat kerajianan Gerabah
Proses Pembakaran Gerabah Tradisional
Proses Pembakaran Gerabah Tradisional
Keunikan yang ditawarkan desa wisata di
daerah ini tidak hanya potensi alam berupa
pemandangan yang indah dan sejuk, namun juga suasana asli masyarakatnya yang ramah dan sederhana. Serta kehidupan para pengrajin gerabah.
pemandangan yang indah dan sejuk, namun juga suasana asli masyarakatnya yang ramah dan sederhana. Serta kehidupan para pengrajin gerabah.
Sudah turun temurun pengrajin gerabah menurunkan keahlihannya
Dengan alat dan ruangan yang sederhana, proses pembuatan Gerabah
2. JIPANGAN
Desa wisata sentra pembuatan anyaman bamboo, dan
kipas yang terkenal dengan Kipas Jipangan. Dusun Jipangan merupakan salah satu
mitra dalam industri kecil kerajinan kipas bambu ini. Usaha kerajinan kipas di
dusun Jipangan dimulai sekitar tahun 1987 dan hingga saat ini terdapat 25
pengrajin kipas atau sekitar 40% dari jumlah kepala keluarga di Dusun Jipangan.
1. KREBET
Desa
wisata Krebet adalah desa wisata yang masyarakatnya menghasilkan batik yang di
lukis diatas kayu. Dan juga terdapat wisata alam seperti Banyu nibo, Jurang
Pulosari
1.Bangun JIwo
Sentra pembuatan ukir wayang tatah, dusun Gendeng Desa
Bangunjiwo Kecamatan Kasihan;
dusun Cabean Desa Timbulharjo Kecamatan Sewon
1.Desa pucung
Sentra penghasil topeng dan kerajinan kayu
Kawasan wisata
Kasongan telah menjadi salah satu kawasan wisata andalan bagi kabupaten Bantul
Khususnya, bagi propinsi Daerah Istimewa Jogjakarta umumnya. Hal tersebut
terbukti dengan intesnsitas kunjungan wisatawan, utamanya wisatawan nusantara
ke kawasan ini, pertumbuhan wisata dari tahun ke tahun terus menunjukan
proporsi kenaikan yang cukup signifikan dalam pertumbuhan kunjungan wisatawan
ke wilayah propinsi Daerah Istimewa Jogjakarta.
Daya tarik
kunjungan wisatawan ke kawasan Kasongan secara keseluruhan banyak didukung oleh
potensi para pengrajin Gerabah dan suasana alami pedesaaannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar